“Yeah.. Keluarga Prince kan?” Death Cross tertawa penuh kemenangan. “Selama berbulan-bulan aku menyelidiki kelemahanmu, dan sekarang sudah kutemukan. Merekalah kelemahanmu.”
“Lepaskan dia! Dia tidak tahu apa-apa!” Woander Woman berteriak panik. Untuk kali pertama dalam hidupnya ksatria Amazonia itu merasakan sebuah kecemasan yang luar biasa menghinggapinya.
“Jangan panik dulu Wondie. Itu baru sebagian,” kata Death Cross sambil menunjuk ke sebuah layar monitor di dekatnya. Betapa terkejutnya Wonder Woman melihat seluruh keluarga Prince ternyata sudah ada dalam cengkeraman Neo Nazi.
“Kau… binatang..!” Wonder Woman berteriak marah luar biasa. Pada saat itulah mendadak Mary Prince menggeliat kesakitan, seolah tubuhnya tersengat aliran listrik. Selama beberapa menit tubuh Mary Prince mengejang-ngejang menahan siksaan yang sangat hebat itu.
“Barangkali siksaan yang mendera Mary bisa membuatmu berubah pikiran?” tanya Death Cross sambil tersenyum menyaksikan Mary yang berjuang menahan rasa sakit. Sesaat siksaan itu berhenti, tapi sesaat berikutnya kembali sengatan listrik menyerang tubuh Mary, dan begitu berulang-ulang.
“kau tahu Wondie Sayang,” Death Cross berjalan mendekati Mary yang terkulai lemas setelah mendapat siksaan. “Di dalam tubuhmu dan tubuh Mary, kupasang sebuah Cerebral Syncrhonometer, yang membuat gelombang otak dan emosimu terhubung dengan gelombang otak dan emosi Mary.”
Death Cross lalu dengan santainya menarik plester yang membekap mulut Mary, membuat Mary menjerit lirih.
“Secara mudahnya, emosimu akan memicu Synchronometer yang ada di tubuh Mary, dan itu akan membuatnya tersiksa seperti yang baru saja terjadi.”
Wonder Woman seperti mati rasa mendengar penjelasan Death Cross, tubuhnya gemetar, campuran antara ngeri, murka dan marah.
“Aku tahu kau memang tahan menderita Wonder Woman..” kata Death Cross. “Tapi tidak dengan adik angkatmu ini kan?” kata Death Cross sambil menjambak rambut Mary. Mary menjerit sambil meringis kesakitan ketika Death Cross menjambak rambutnya dengan keras.
“Jangan! Jangan ganggu dia!” Wonder Woman berteriak ngeri. Jelas dia tidak ingin melihat Mary menderita oleh Death Cross.
“Lepaskan mereka! Jangan ganggu mereka! Mereka tidak ada hubungannya dengan hal ini!” Wonder Woman kian panik. Keringat dingin mulai mengalir membasahi keningnya menyaksikan keluarga angkatnya yang ketakutan di dalam sel penjara.
“Tentu saja aku akan melepaskan mereka.” Death Cross menjawab tenang seolah tidak terjadi apa-apa. “Tapi kau harus melakukan satu hal untukku.”
Wonder Woman terdiam sesaat, seolah berusaha menerka apa yang diinginkan Death Cross darinya.
“Apa itu?” tanya Wonder Woman ragu-ragu. Death Cross tertawa.
“Aku ingin menjadikanmu sebagai budak seksualku.” Jawab Death Cross.
“TIDAK..!” Wonder Woman menjerit ngeri, kali ini bukan kemarahan yang menghinggapi hatinya, tapi sebuah kengerian yang sangat menakutkannya. Meskipun dia seorang super hero tapi dia juga seorang wanita dan naluri kewanitaannya sangat lembut. Mendengar ucapan yang sangat melecehkan itu, hati Wonder Woman seperti dicengkeram oleh tangan yang sangat kuat.
“Kalau kau tidak bersedia menuruti perintahku, maka dia yang akan kujadikan gantinya, sementara seluruh keluarganya akan mati dengan cara yang paling mengerikan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.” Kata Death Cross dengan seringai kekejaman.
Wonder Woman langsung terkesiap mendengarnya.
“jangan mimpi kau bangsat..! Manusia iblis..!” Wonder Woman berteriak penuh kemarahan. Akibatnya fatal, Mary langsung menjerit kesakitan dan mengejang-ngejang ketika sambaran listrik dari Synchronometer yang ada di tubuhnya menghantam sel otaknya.
“Hentikan..! Hentikan..!” Wonder Woman berteriak seperti orang gila. Darahnya terasa membeku melihat Mary menderita begitu rupa, ketakutan yang selama ini tidak pernah dirasakan kini merayapi hatinya seperti ular yang membelit tubuhnya. Tubuhnya terasa seperti mati rasa dan kaku. Wonder Woman mamang seorang wanita super, tapi dia juga seorang wanita, mau tidak mau nalurinya sebagai seorang wanita yang kali ini bicara.
“Semua bergantung padamu sayang.” Death Cross menjawab kalem seperti tidak terjadi apa-apa, sementara Mary menjerit-jerit kesakitan di sebelahnya. “Kalau kau terus melawanku, begini hasilnya.” Deat Cross menunjuk Mary yang kesakitan. Wonder Woman menunduk, emosinya naik turun. Ketakutan terbesarnya selama ini sunguh terjadi, seperti monster yang siap menelan tubuhnya bulat-bulat.
“Well? Aku menunggu jawabanmu Wondie..” kata Death Cross.
Wonder Woman menunduk. Sebutir kristal air mata mengalir di pipinya. Wonder Woman dihadapkan pada pilihan yang sangat sulit. Dia harus memilih antara keselamatan dirinya sendiri atau keselamatan keluarganya. Tapi Wonder Woman tampaknya tidak bisa memilih yang lain, akhirnya dia menatap Death Cross.
“Aku.. aku bersedia…” jawab Wonder Woman lirih.
“Bersedia apa..?” Death Cross bertanya lagi.
“Aku bersedia menjadi budak seksualmu..” Wonder Woman menjawab.
Serentak Death Cross tertawa penuh kemenangan. Tawanya yang menyakitkan hati menggema di seluruh ruangan.
“Akhirnya, impianku selama ini tercapai..” Death Cross berkata. “Selama bertahun-tahun aku memimpikan bisa menikmati kemulusan dan kehangatan tubuhmu Wonder Woman.. dan sekarang aku bisa mendapatkanmu.”
“Tapi kau harus janji melepaskan keluargaku..!” Wonder Woman berseru penuh kegetiran. Dia merasa kalah dan sepenuhnya dalam genggaman Death Cross saat ini.
Jangan takut sayangku.. itu pasti..” jawab Death Cross. Kemudian dengan menekan sebuah tombol pada alat komunikasi yang tadi dipakainya, gelang baja yang mengikat pergelangan tangan dan kaki Wonder Woman serentak terbuka.
“Bagaimana Wondie? Kau bersedia patuh padaku?” tanya Death Cross dingin. Wonder Woman tidak menjawab. “Well?” Death Cross bertanya lagi. Wonder Woman tertunduk. Air mata kembali bergulir membasahi pipinya.
“Aku.. aku bersedia..” jawab Wonder Woman lirih.
“Panggil aku Tuan..” kata Death Cross dengan nada berwibawa.
“Saya.. saya bersedia Tuanku..” jawab Wonder Woman pasrah. Mary yang mendengarnya berteriak dalam bungkam dan meronta-ronta ketakutan. Jelas sekali kalau wanita itu kehilangan harapan terakhirnya. Dia menangis sejadi-jadinya melihat Wonder Woman yang diharapkannya ternyata tunduk di bawah kekuasaan Death Cross.
“Aku tidak mendengarnya…” kata Death Cross dingin. “Berlututlah di depanku. Memohonlah padaku untuk menjadi budak seksualku..” perintah Death Cross dengan seringai kekejaman. Seketika itu pula Wonder Woman berlutut di kaki Death Cross.
“Tuan.. saya mohon tuan.. jadikan saya budak pemuas nafsu seksual anda Tuan..” ujar Wondr Woman meratap dengan belinang air mata.
“Tidak salahkah telingaku?” Deth Cross berpura-pura tuli. “Seorang Wonder Woman berlutut di hadapanku dan memohon padaku untuk menjadi budak pemuas nafsu seksualku?”
“Tidak Tuan.. anda tidak salah dengar Tuan…” Wonder woman meratap menghiba. “Saya Wonder Woman, Diana dari Themiscyre, memohon pada anda untuk menjadi budak seksual anda.. Perkosa saya Tuan.. perkosa saya sampai Tuan puas.. Tolong Tuan.. perkosa saya… Perkosa saya…”
“Kalau begitu jilat sepatuku!” perintah Death Cross tegas. Wonder Woman menunduk. Seumur hidupnya dia belum pernah mengalami penghinaan serendah ini. Tapi dia akhirnya berlutut dan menundukkan tubuhnya. Dijulurkannya lidahnya untuk menyentuh sepatu Death Cross. Serentak Death Cross tertawa melihat bagaimana seorang super hero seperti Wonder Woman berhasil dia paksa bertekuk lutut dan bahkan bersedia menjilat sepatunya.
***
Ruangan kamar pribadi Death Cross terhitung sederhana dan tidak banyak dihiasi ornamen. Hanya ada sebuah jendela lebar yang menghadap ke arah laut. Kamar itu memang luas dan berlangit-langit tinggi. Ukurannya mungkin mencapai 5 kali 5 meter, tapi terkesan kosong. Hanya ada sebuah ranjang besar di dekat dinding yang berseberangan dengan jendela. Nuansa metal terlihat sangat kental di ruangan itu. Warna yang mendominasi adalah kelabu metal dengan hiasan sedikit warna hitam di sebagian kecil dinding. Hiasan yang banyak menghiasi ruangan itu adalah foto-foto berukuran besar dengan bingkai model Barok berwarna emas yang berderet di dinding-dindingnya. Dan keseluruhan foto yang menempel di dinding itu benar-benar membuat adrenalin pria bergolak karena seluruh foto yang ada adalah foto wanita-wanita yang sangat cantik dan semuanya telanjang bulat dengan posisi yang merangsang. Death Cross terlihat sedang berbaring santai di ranjangnya, dia hanya mengenakan celana dalam hitam. Tubuhnya meskipun sudah tua tapi masih kokoh meskipun tampak sedikit keriput dan kendur. Beberapa bekas luka terlihat menghiasi dadanya. Terlihat sekali dia sedang menunggu sesuatu terlihat dari gerakan tubuhnya yang gelisah. Ketika pintu kamar yang terbuat dari metal terbuka barulah dia bereaksi riang. Sesosok tubuh ramping seorang wanita dengan rambut panjang tergerai memasuki kamar. Wanita itu tidak lain adalah Wonder Woman. Hanya saja kali ini Wonder Woman tidak lagi mengenakan kostum merah birunya yang terkenal. Wonder Woman didandani dengan sangat cantik, dan kali ini dia hanya mengenakan sehelai lingerie biru yang amat tipis dengan bagian dada berenda-renda. Begitu tipisnya lingerie yang dipakainya sampai sampai terlihat dengan jelas kalau Wonder Woman hanya mengenakan sehelai G-string yang amat terbatas lebarnya. Payudaranya yang polos terlihat menonjol di balik renda-renda lingerienya dengan puting payudara yang membayang jelas.
“Mendekatlah kemari Sayangku..” perintah Death Cross. Wonder Woman patuh dan mendekat. Death Cross meneguk ludahnya menyaksikan keindahan tubuh sang super hero meskipun tubuh mulus itu masih terbungkus kain.
“Sekarang buka semua pakaianmu.” Kata Death Cross lagi. Wonder Woman dengan patuh menuruti perintah itu. Dia segera menjamah tali-tali yang mengikat bagian depan lingerienya. Hanya sekali tarik maka terlepaslah lingerie itu dari tubuhnya, seketika sepasang payudara yang putih mulus mencuat telanjang di depan Death Cross, payudara yang sangat indah, bulat padat dan kenyal dengan puting berwarna merah muda segar. Hanya sebuah G string minim yang masih dikenakan oleh Wonder Woman. Tubuh wanita super itu benar-benar memancarkan daya tarik yang luar biasa hebatnya. Death Cross sudah sering menelanjangi ratusan bahkan ribuan wanita cantik, tapi dia belum pernah melihat tubuh sempurna seorang dewi seperti Wonder Woman sebelumnya.
“Uoohh.. muluss..” Death Cross meneguk ludahnya.
Dia menatap liar ke tubuh putih mulus Wonder Woman yang terpampang di depannya terutama ke bagian payudaranya yang mencuat indah dan menggantung bebas telanjang bulat seolah menantang untuk diremas. Payudara itu terlihat sangat kecang dan montok, ukurannya terlihat lebih besar ketimbang saat Wonder Woman mengenakan kostumnya. Sementara perut Wonder Woman terlihat ramping dan padat dan sangat rata, pinggangnya terlihat begitu ramping dengan lekukan yang sempurna, berakhir pada pinggul yang bulat dan padat. Sekarang lepas celana dalammu Wondie..” perintah Death Cross. Wonder Woman hanya mengangguk, perlahan dia mulai menarik tali G string yang dikenakannya. Sesaat kemudian G string itu sudah terlepas dari tempatnya dan tergeletak begitu saja di lantai. Wonder Woman sekarang sudah sempurna telanjang bulat di hadapan Death Cross. Wanita sakti itu sekarang sudah sepenuhnya takluk di tangan musuhnya. Begitu takluknya Wonder Woman bahkan sampai tidak bisa melawan meski ditelanjangi oleh musuh yan sangat dibencinya itu.
“Ohh..” Death Cross terengah menahan gejolak seksualnya yang mulai meningkat. “Memang benar kata anak buahku, kau memang memiliki tubuh yang luar biasa Wondie.” Katanya sambil menatap ke sekujur tubuh putih mulus Wonder Woman yang telanjang bulat itu, terutama pada daerah payudara dan vaginanya. Vagina wanita super itu sangat sempurna karena memang masih perawan, dihiasi sedikit rambut halus yang terawat rapi.
“Ohh.. muluss..” Death Cross terengah menahan gejolak nafsunya, dia menyuruh Wonder Woman berputar sehingga sekarang punggung mulus wanita super itu menghadap ke arahnya. Pandangan Death Cross tertuju ke pantat Wonder Woman yang sangat indah, bulat padat dan begitu mulus. Dielusnya pantat mulus yang telanjang itu dan diremasnya lembut.
“Ohh.. pantat yang indah..” kata Death Cross terengah. Gejolak seksualnya meninggi dengan begitu cepat. Maka dengan segera dipeluknya tubuh telanjang bulat Wonder Woman dengan dekapan erat lalu dibawanya menuju ranjang.
“Mulai malam ini kau akan kujadikan gundikku Wonder Woman.” kata Death Cross sambil mendekap tubuh telanjang wanita super itu. Dia lalu mulai menciumi leher Wonder Woman dengan kecupan kecupan halus. Ada sedikit rasa geli dan jijik dalam diri Wonder Woman saat sentuhan Death Cross menjalar di tubuhnya. Death Cross membawa Wonder Woman ke ranjang dan menyuruhnya duduk semetara dia sendiri mengambil dua gelas berisi cairan berwarna merah anggur.
“Untk pemanasan Sayangku..” kata Death Cros sambil menyodorkan gelas di tangan kirinya pada Wonder Woman. Wnita cantik itu menerimanya dengan kaku tanpa ekspresi. Agak ragu Wonder Woman menatap isi gelas di angannya. Bau anggur mahal tercium dari gelas tersebut.
“Ayo minum..” kata Death Cross keras, membuat Wonder Woman tersentak kaget, rupanya untuk sesaat wanita cantik itu kehilangan pikirannya. Akhirnya meskipun ragu, Wonder Woman meneguk isi gelas itu sedikit. Rasa anggur manis menyentuh lidahnya, yang jelas berasal dari jenis anggur mahal dan berkualitas tinggi. Death Cross tersenyum licik melihat Wonder Woman meneguk minuman itu, kemudian dengan penuh nafsu dipeluknya tubuh telanjang bulat wanita super itu.
“Oh.. yess.. ahh.. kau memang sangat cantik Wondie..” kata Death Cros terengah engah sambil menciumi pundak dan leher Wonder Woman. “Maukah kau jadi gundikku..?” katanya penuhh nafsu. Wonder Woman diam saja tanpa reaksi, dia berusaha mematikan sekujur syaraf seksualnya agar tidak terangsang oleh sentuhan Death Cross, hal itu embuat Death Cross gemas, dia segera melumat bibir merah wanita sakti itu dengan lumatan kasar. Selama beberapa menit lamanya Death Cross menikmati kelembutan bibir Wonder Woman dengan ganas. Dengan paksa pula Death Cross mulai mendorongkan lidahnya ke dalam rongga mulut Wonder Woman. Wonder Woman berusaha menolaknya, tapi desakan Death Cross terus-menerus menggempurnya, dengan intimidasi akan membunuh keluarganya, Death Cross benar-benar menguasai Wonder Woman sepenuhnya. Apalagi dengan pengendali yang ditanam pada tubuhnya membuat Wonder Woman tidak bisa mengeluarkan kekuatan supernya secara penuh, kekuatannya sekarang tidak berbeda jauh dengan kekuatan Death Cross sehingga segala upayanya untuk melepaskan diri menjadi sia-sia. Wonder Woman berusaha mengatupkan bibirnya agar tidak bisa dikulum namun segala upayanya sia-sia. Death Cross mendekap tubuh Wonder Woman begitu eratnya. Secara spontan, wanita itu pun berusaha melepaskan dirinya. Apa daya, rontaan tubuh Wonder Woman di dalam pelukan Death Cross malah semakin memberikan kenikmatan pada pimpinan Neo Nazi itu dan menaikkan birahinya. Death Cross akhirnya berhasil mengulum dan membelit lidah Wonder Woman. Wonder Woman pasrah dan berusaha melepaskan belitan lidah Death Cross meskipun dia merasa sangat jijik dan terus berusaha melepaskan diri dari betotan tubuh sang penjahat.
“Oh.. mhh.. ohh..” Wonder Woman mendesah pelan. Secara perlahan sensasi aneh mulai menjalari tubuhnya dan tanpa sadar dia bereaksi merespon ciuman dan lumatan Death Cross. Tubuh wanita cantik itu bergetar merasakan sebuah sensasi asing yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Seumur hidupnya Wonder Woman belum pernah bersentuhan dengan laki-laki dengan begitu intim apalagi sampai berciuman denag penuh dorongan nafsu. Sensasi aneh itu perlahan menggetarkan syaraf seksualnya yang selama ini belum pernah mendapat rangsangan. Wonder Woman tidak tahu kalau anggur yang dimiumnya tadi sudah dicampur dengan obat perangsang nafsu seksual yang luar biasa kuatnya.
“Oohhh… oohh..” Wonder Woman mendesah pelan. Tanpa sadar kombinasi antara rangsangan Death Cross dan pengaruh obat yang diminumnya membuat wanita super itu terhanyut oleh rangsangan seksual yang diberikan oleh Death Cross apalagi saat pimpinan tertinggi Neo Nazi itu mulai mulai meremas-remas dan menjilati payudara Wonder Woman yang putih mulus. Wonder Woman kian terhanyut oleh sensasi seksual yang begitu menggelora menyapu kesadarannya. Death Cross yang berpengalaman tahu kalau rangsangannya pada Wonder Woman membuahkan hasil, karena itu dia makin bersemangat dalam mencumbui wanita super itu. Bibir Death Cross kemudian mengarah ke bagian puting payudara Wonder Woman, berganti-ganti dia melumat dan mengulum puting kedua belah payudara Wonder Woman. Wonder Woman mengejang mendapat perlakuan itu. Kesadarannya mulai hilang, dirinya sekarang sudah dikuasai oleh dorongan seks yang makin kuat.
“Uohh.. payudaramu luar biasa muluss Wondie….” Death cross menggumam sambil bibirnya sibuk menikmati kemulusan payudara Wonder Woman. Death cross makin buas dalam menikmati kemulusan tubuh wanita super itu. Tangannya sibuk meremasi payudara Wonder Woman sebelah kanan sementara lidahnya menjilati dan menyentil puting payudara Wonder Woman yang sebelahnya lagi. Wonder Woman hanya bisa merintih pasrah. Apalagi saat death Cross mulai menggerayangi vaginanya.
“Ohh.. vaginanya… hm… indah sekali..” Death Cross menggesek-gesekkan jarinya di bibir vagina Wonder Woman sambil sibuk menciumi dan menjilati payudara Wonder Woman. Dia kemudian memposisikan kaki Wonder Woman agar membuka lebar denan demikian dia bisa leluasa menikmati daerah kemaluan wanita super itu.
“Ohh.. oohh… aahh..” Wonder Woman mengerang saat Death Cross mulai menjilati kemaluannya. Lidah Death Cross yang kasar dan basah membuat tubuhnya merinding apalagi saat klitorisnya tersentuh.
“Sssshhh..ahhh..” Wonder Woman mendesah karena organ sensitifnya dirangsang sedemikian rupa, tangannya tanpa sadar mencengkeram seprai dengan erat. Jilatan Death Crosspun semakin menjadi-jadi, lidahnya menjilati dan berusaha memasuki liang vagina Wonder Woman membuat Wonder Woman merasa seperti disengat oleh listrik.
“Ahhs.. aahh.. oohh.. oohh..” Wonder Woman mulai kehilangan kendali merasakan kenikmatan yang baru kali ini dia rasakan. Kenikmatan itu seperti mencabut sebaian kesadarannya sehingga tubuhnya bereaksi mengimbangi permainan Death Cross. Tanpa sadar Wonder Woman menggerakkan pinggulnya sendiri mengikuti jilatan lidah Death Cross yang menyapu daerah kemaluannya.
“Ohh .. yess.. Kau suka ya dibeginikan..?” kata Death Cross yang menyadari kalau wanita super itu sudah mulai terpengaruh oleh permainannya. Death Cross kemudian meningkatkan permainannya, dia mulai memasukkan jari tangannya ke dalam liang vagina Wonder Woman.
“Jangan Tuan..” Wonder Woman merintih saat saat Death cross mencoba memasukkan jari-jarinya ke vagina Wonder Woman.
“Nikmati saja sayangku, malam ini aku ingin menikmati kehangatan tubuh seorang super hero seperti dirimu..” kata Death Cross dingin, dia makin liar menggesekkan jarinya ke selangkangan Wonder Woman bahkan dia juga meremas-remas gundukan vagina Wonder Woman. Wanita sakti itu hanya bisa mengerang dan merintih pasrah mendapat perlakuan itu, dia tidak bisa mungkir kalau dirinya mulai terangsang oleh perlakuan penjahat itu.
“Janganhh..ohh…” Wonder Woman mulai meracau tidak karuan saat Death cross mulai menjilati vaginanya. Wonder Woman menjerit saat lidah Death cross bermain di klitorisnya. Lidah Death cross mencoba mendesak ke bagian dalam vagina Wonder Woman sambil sesekali jari-jarinya juga ikut mengocok vagina itu.
“Ahkkhh.. ohh.. janganhh..” Wonder Woman menggeliat. Sebuah sensasi aneh secara dahsyat mengusir akal sehatnya. Dia mendesah-desah dengan gerakan liar, hal ini membuat Death Cross terlihat makin bernafsu. Tidak hanya dua jari tapi tiga jari sekaligus dimasukkannya ke dalam liang vagina Wonder Woman dan dikocoknya vagina wanita super itu dengan kuat.
Sekuat apapun Wonder Woman bertahan tapi sensasi seksual yang dialaminya untuk pertama kali itu membuat pertahannya bobol. Tubuh wanita super yang cantik itu mengejang kuat. Wonder Woman merasakan kemaluannya menjadi basah oleh cairan vaginanya yang mengucur deras.
“OOOHH……. OOOHHHHKK… AAHHH….” Wonder Woman mengejang diiringi lenguhan keras, untuk pertama kali sepanjang hidupnya Wonder Woman merasakan kenikmatan seksual yang langsung menghantamnya sampai titik tertinggi.
Orgasmenya meledak tak terkendali membuat sekujur tubuhnya seperti dihimpit oleh batu raksasa. Tubuh putih mulus itu mengejang-ngejang selama beberapa saat sebelum kemudian terkulai lemas. Sementara Death Cross tanpa ragu-ragu menjilati cairan yang mengalir dari vagina Wonder Woman sampai tak bersisa. Seketika sebuah sensasi luar biasa menyerang tubuh Death Cross. Entah apakah hanya sekedar sugesti atau memang cairan vagina wanita super itu yang mempengaruhinya, tapi Death Cross merasa tubuhnya langsung menguat dan penisnya menegang dengan keras. Wonder Woman terbaring terengah-engah di ranjang, dia baru saja mengalami orgasme yang luar biasa, tubuhnya yang putih mulus sampai berkeringat padahal udara teramat dingin. Death Cross memandangi tubuh yang mulus itu dengan tatapan buas, matanya menatap ke arah payudara Wonder Woman yang naik turun, begitu putih mulus. Dia lalu mendekati Wonder Woman yang terbaring pasrah di ranjang. Perlahan dia melepaskan celana dalam yang dia pakai dan seketika penisnya yang hitam dan berukuran besar mencuat di depan wajah Wonder Woman. Wonder Woman yang dalam keadaan terangsang hanya memandangi penis itu. Penis itu berukuran besar, panjangnya mungkin sekitar 20 senti dengan diameter empat atau lima senti. Awan di luar tiba-tiba menghitam, suhu dan tekanan udara turun dengan cepat, dan hanya dalam hitungan detik tiba-tiba hujan turun dengan derasnya membasahi bumi. Death Cross melihat ke arah jendela yang menghadap laut. Ada sedikit rasa takut di hatinya melihat perubahan cuaca yang begitu mendadak. Sepertinya alam tidak merelakan satu-satunya pembela kebenaran yang tersisa ikut menjadi korban kekejamannya, tapi Death Cross tidak akan disebut manusia tanpa hati kalau dia menghentikan sesuatu yang begitu diinginkannya, apalagi bila hal itu sudah ada di hadapannya. Diapun kembali memusatkan perhatiannya pada tubuh putih mulus sang pembela kebenaran yang kini terbaring telanjang bulat di atas ranjangnya.
Kini di atas ranjang dua tubuh telanjang bulat dan berlainan jenis telah siap melakukan persetubuhan. Yang wanita adalah Wonder Woman, seorang superhero pembela kebenaran yang kini terbaring tak berdaya dengan tubuh yang langsing, kulit putih mulus dan wajah cantik rupawan. Sedangkan si pria di atasnya yang siap menyetubuhinya adalah seorang pemimpin organisasi kejahatan terbesar di dunia yang juga musuh besar Wonder Woman sendiri. Death Cross mengamati tubuh mulus Wonder Woman sejenak, sambil menempatkan dirinya di antara kedua belah paha Wonder Woman yang mulus itu. Dielusnya paha Wonder Woman bagian dalam dengan gerakan lembut, seolah ingin meresapi kemulusan setiap inci kulit paha Wonder Woman. Lalu perlahan Death Cross mulai menempatkan tubuhnya menindih tubuh Wonder Woman. Payudara Wonder Woman yang kenyal menekan dada Death Cross dengan lembut, seolah ada bantal yang mengganjal. Pelan-pelan Death Cross mulai mengarahkan penisnya ke kemaluan Wonder Woman sambil sesekali menciumi bibir Wonder Woman dan mengulumnya lembut. Wonder Woman meneteskan air mata merasakan desakan benda tumpul pada kemaluannya. Tubuhnya gemetar, untuk pertama kali sepanjang hidupnya, Wonder Woman merasa tidak berdaya dan ketakutan. Dia tidak rela tubuhnya dicemari oleh musuh besarnya, meski begitu sebagian lain dari tubuhnya seperti sangat menginginkan Death Cross meneruskan perbuatannya. Kemudian Death Cross menggosok-gosokkan batang penisnya ke kemaluan Wonder Woman. Wonder Woman kegelian merasakan kemaluan Death Cross yang menyentuh kemaluannya. Perlahan pimpinan tertinggi Neo Nazi itu lalu mengarahkan kemaluannya yang panjang dan hitam Legam itu ke arah bibir kemaluan Wonder Woman. Siap untuk dibenamkan ke dalamnya. Merasa batang penisnya telah siap lalu Death Cross mendorong penisnya hingga masuk ke dalam liang vagina wanita super itu.
“Ahhh……….. oohhh…” Wonder Woman menjerit halus merasakan benda asing yang menerobos kemaluannya. Wonder Woman merasa vaginanya yang sempit seperti terbelah. Death Cross masih mendorong penisnya untuk masuk terus hingga melesak seluruhnya di dalam liang vagina Wonder Woman.
Vagina Wonder Woman melawan dengan liat membuat Death Cross makin bernafsu mendorongkan penisnya. Setelah beberapa saat menarik dan mendorong akhirnya masuklah seluruh penis itu ke vagina Wonder Woman. Wonder Woman menangis, bukan karena sakit tapi karena shock menerima kenyataan dirinya sedang diperkosa oleh orang yang menjadi musuh terbesarnya. Air matanya menetes membasahi pipinya yang putih. Tubuhnya pun terguncang-guncang di bawah tubuh Death Cross. Death Cross sendiri mendengus-dengus bak kuda liar merasakan jepitan dan cengkeraman kuat dari vagina Wonder Woman, vagina Wonder Woman seolah melakukan perlawanan ketat saat penis Death Cross memasukinya, denyutan dinding vagina Wonder Woman seolah cengekraman tangan yang meremas penis Death Cross. Selama beberapa saat Death Cross membiarkan penisnya tertanam di dalam liang vagina Wonder Woman, mencoba menyerap seluruh kenikmatan dari denyutan vagina superhero jelita itu.
“Ohh..ohh.. ohh..” Death Cross mengerang sesaat merasakan kenikmatan luar biasa dari jepitan vagina Wonder Woman. Untuk menambah kenikmatan itu, Death Cross kemudian kembali menciumi bibir Wonder Woman dan mengulumnya ketat.
Mengetahui tangisan Wonder Woman saat menerima penisnya masuk, Death Cross lalu memeluk Wonder Woman dengan ketat dengan posisi tetap di atas tubuh putih Wonder Woman. Dipeluknya tubuh putih mulus Wonder Woman yang telanjang bulat dan diciuminya bibir wanita super itu seakan tidak ingin terpisahkan. Death Cross ingin bibir mereka juga menyatu seperti bagian bawah tubuh mereka yang telah menyatu saat itu. Perlahan Death Cross mulai menggerakkan pantatnya maju mundur, untuk mengocok penisnya di dalam liang vagina Wonder Woman. Perlu usaha keras dari Death Cross untuk menyetubuhi Wonder Woman karena vagina wanita super itu masih perawan dan teramat sempit untuk menampung penisnya. Cairan vagina yang membasahi vagina Wonder Womanpun masih belum cukup untuk melicinkan gesekan sepasang kemaluan mereka yang bersatu ketat.
Wonder Woman merintih-rintih setiap kali vaginanya digenjot. Apalagi gerakan Death Cross teramat kasar membuat Wonder Woman tersiksa, dia memang kuat tapi dia tidak kebal dan bisa merasakan sakit. Tapi rintihannya teredam oleh kuluman dan cumbuan Death Cross di bibirnya. Wonder Woman hanya bisa menggelepar-gelepar merasakan genjotan-demi genjotan pada liang vaginanya yang dirasakannya makin lama makin cepat. Death Cross sendiri bergerak makin liar, disodoknya vagina Wonder Woman kuat-kuat sampai tubuh Wonder Woman tersentak-sentak liar. Kaki Wonder Woman terlihat menendang-nendang ke samping dengan liar.
“Ohh.. ohh.. ahh.. ahh.. nnhh.. nghh..ohh..” Wonder Woman menggeliat-geliat menikmati setiap sodokan penis Death Cross pada vaginanya. Kepalanya menggeleng liar dan tangannya mencengkeram pundak Death Cross dengan keras sampai kuku jarinya menggores pundak pri itu. Hal itu membuat Death Cross justru makin bersemangat dalam menggenjot vagina Wonder Woman. Gerakan penisnya makin ganas membuat tubuh Wonder Woman yang mulus tersentak-sentak di bawah tindihan tubuh Death Cross yang tinggi tegap. Selama hampir sepuluh menit Death Cross memacu tubuh mulus Wonder Woman. Penisnya yang besar memompa vagina wanita itu dengan gila-gilaan membuat pertahanan Wonder Woman jebol.
“AHHHGGHH.. AAHH…” Wonder Woman mengerang keras, tubuhnya menggeliat kuat seperti akan mengangkat tubuh hitam tegap ya tengah menindihnya, tapi tangannya mencengkeram pundak kekar Death Cross kuat-kuat membuat kuku jarinya menancap makin dalam melukai punggung kekarnya tersebut. Wajah Wonder Woman berubah merah padam, tubuhnya mengejang seolah sedang mencoba mengeluarkan telur sebesar bola sepak dari tubuhnya. Wonder Woman menggigit bibirnya mencoba menahan dorongan orgasmenya yang meledak-ledak, tapi gelombang orgasme itu terlalu kuat menghantam syaraf seksualnya. Pada saat yang sama, Death Cross merasakan sebuah sensai aneh menjalari tubuhnya. Lebih hebat ketimbang orgasme seksual, sensasi itu seolah meningkatkan kemampuan dan kekuatannya berpuluh kali lipat membuat otot tubuhnya seperti menguat dan membesar.
“Oohhhhh…. oohhhh….” Death Cross mengerang tertahan merasakan desakan kekuatan itu. Dia tidak menyadari apa yang sebenarnya terjadi pada mereka berdua. Persetubuhan yang dilakukannya dengan Wonder Woman rupanya mengakibatkan transfer energi dimana kekuatan Wonder Woman terserap ke dalam tubuh Death Cross. Hal itu dipicu oleh robeknya selaput keperawanan milik Wonder Woman. Baik Death Cross maupun Wonder Woman tidak tahu bahwa saat keperawanan seorang wanita Amazonian direnggut oleh seorang pria, maka kendali kekuatannya akan berpindah pada si pria yang memperawaninya. Dengan kata lain saat ini Wonder Woman sudah sepenuhnya ada di dalam kendali Death Cross.
“Oohhkk… oohh..” akhirnya Death Cross tidak tahan lagi, Setelah beberapa puluh menit lamanya persetubuhan itu berlangsung akhirnya pimpinan tertinggi NOE NAZI itu pun melepaskan spermanya ke dalam kemaluan Wonder Woman. Sambil melenguh-lenguh dengan suara berat, ia terus menekannya seolah ingin menuntaskan dendam birahi ke dalam tubuh Wonder Woman dengan kasar. Spermanya keluar sangat banyak hingga tak tertampung oleh liang Wonder Woman. Rembesannya keluar membasahi sprei.
“Oohhh….. aaahhhkkk… aaahhh….” Wonder Woman mengerang pelan. Rupanya Wonder Woman pun kembali mengalami orgasme. Kali ini tubuhnya menggelinjang hebat tak terkendali. Dalam hati Wonder Woman sedikit terkejut dan malu. Ia tak mengira akan sedemikian eksplisitnya orgasmenya nampak tanpa bisa disembunyikannya sama sekali. Ditambah lagi kenyataan bahwa mereka mengalami orgasme secara bersamaan. Death Cross yang mengetahuinya, segera mendekap tubuh wanita itu seerat-eratnya. Pinggulnya terus mendorong-dorong kemaluannya seakan ingin mendekam dan bersarang di kemaluan Wonder Woman, seakan ingin memompakan sisa-sisa sperma yang masih ada ke dalam rahim wanita super itu. Lalu diciuminya seluruh wajah Wonder Woman, dikulumnya dalam-dalam mulut wanita super itu seolah ingin menghargai apa yang telah mereka lalui bersama di ranjang itu. Wonder Woman yang sudah kecapaian tak kuasa menolaknya. Baru kali ini ia mengalami perasaan sepenuhnya dimiliki dan dikuasai oleh seorang lelaki.
Selama beberapa menit lamanya Death Cross mendekap tubuh telanjang super hero cantik yang sedang ditindihnya itu seolah sedang meresapi kehangatannya lebih lama sambil sesekali sibuk menciumi wajah Wonder Woman yang cantik. Wajah cantik itu trlihat merah padam karena malu dan terhina. Matanya yang indah memerah akibat menangis, sementara air mata mengalir di pipinya yang mulus. Meski begitu Wonder Woman mengakui kalau apa yang barusan dialaminya adalah sesuatu yang luar biasa yang tidak pernah dirasakan sebelumnya. Untuk beberapa saat gelombang orgasme yang melanda tubuhnya menyapu akal sehatnya, membuat tubuhnya seolah ingin merasakan sensasi itu lebih lama.
“Ohh… that was a bloody fantastic orgasm…” pikir Death Cross penuh kepuasan saat bangkit melepaskan dekapannya. Dibiarkannya tubuh telanjang Wonder Woman terbaring di ranjang. Saat itulah dia tertegun selama beberapa lama. Tubuh Death Cross seolah membeku ketika melihat sesuatu yang menarik pehatiannya.
“What a…” dia tertegun melihat sepria di daerah kemaluan Wonder Woman berwarna kemerahan. Dia baru sadar kalau dirinya telah merenggut keperawanan seorang wanita sakti. Death Cross tahu ada sesuatu yang terjadi padanya jika dia melakukan itu, tapi dia tidak tahu apa.
Wonder Woman terisak di ranjangnya, kehinaan luar biasa melanda tubuhnya seperti lumpur busuk yang diguyurkan ke sekujur tubuhnya. Akal sehatnya telah kembali, membuat dirinya bisa berpikir lebih jernih. Selama beberapa detik dia membulatkan tekadnya. Matanya menatap tajam penuh kebencian ke arah Death Cross yang sedang memunggunginya. Di luar dugaan Wonder Woman melompat menyerang Death Cross dari belakang.
“DUKK..!!” benturan keras terdengar. Wonder Woman terpekik tak percaya ketika Death Cross membalik dan menangkis serangannya. Tubuh telanjang wanita super itu terlontar menghantam tembok seperti didorong oleh kekuatan raksasa.
Selama beberapa saat, baik Death Cross maupun Wonder Woman terkejut pada apa yang terjadi dengan diri mereka masing-masing masing. Wonder Woman terkejut karena merasakan kekuatannya melemah, sedangkan Death Cross terkejut karena merasakan kekuatannya meningkat.
“Apa yang terjadi ..?” kata mereka bersamaan. Untuk beberapa saat keduanya saling pandang. Hanya beberapa saat, karena Wonder Woman kembali melompat ke arah Death Cross. Sebuah pukulan lurus mengarah ke wajah Death Cross. Dalam keadaan normal, Death Cross tidak akan selamat dari pukulan itu, tapi apa yang terjadi berikutnya membuat Wonder Woman kaget setengah mati. Death Cross tidak menghindar, tapi justru menangkap pukulan Wonder Woman dengan sebelah tangan.
“AAHHK…!” Wonder Woman menjerit keras saat Death Cross memelintir tangannya dengan bagitu mudah. Sesaat Death Cross bingung dengan kondisinya, tapi dia segera memahami situasinya.
“Dukk!!” pukulan keras menghantam rahang Wonder Woman sampai wanita cantik itu mencium lantai. Lalu sebuah tendangan keras melanda perut Wonder Woman membuat wanita super itu tersungkur.
“Ada apa Wondie..?” Death Cross tertawa penuh penghinaan. “Kehilangan sesuatu yang kau banggakan..?”
Wonder Woman terpana tidak mengerti dengan apa yang terjadi padanya. Sebuah pukulan lagi menghantam tubuhnya. Hal berikutnya yang dia rasakan adalah pukulan dan tendangan bertubi-tubi menghantam tubuhnya.
“Demi Dewa…!!” Wonder Woman menjerit kesakitan. “Apa yang terjadi padaku..?” ucapnya putus asa di tengah siksaan yang mendera tubuhnya.
“Kuberitahu apa yang terjadi padamu Wondie..” kata Death Cross meski dia sendiri tidak yakin. Tapi dari yang dirasakannya, persetubuhannya dengan Wonder Woman membuat sebagian kekuatan wanita super itu berpindah kepadanya sehingga kekuatan mereka sekarang seimbang.
“Kau baru saja kehilangan kekuatanmu setelah kuperawani.” Kata Death Cross gamblang. Wonder Woman terperanjat tak percaya.
“TIDAK MUNGKIN..!!” Wonder Woman menjerit tak percaya. “Kau bohong..!!”
“Buktikan saja kalau tidak percaya..” Death Cross tertawa. Wonder Woman mencoba kembali menyerang pria durjana itu. Tapi dengan mudah Death Cross menangkap dan membantingnya ke lantai. Dengan sebuah pukulan telak, Wonder Woman tersungkur ke lantai tak berdaya.
“Kau tahu Wondie..” Death Cross menjambak rambut hitam Wonder Woman dan menarik wajah cantiknya mendekat ke wajahnya sendiri. “Kau saat ini bukan siapa-siapa lagi, bukan apa-apa lagi. Kau saat ini tidak lebih dari seorang pelacur di sini. Kau dengar..?”
“Wonder Woman menggeleng ketakutan menatap wajah Death Cross, air matanya meleleh membasahi pipinya yang mulus.
“Dan kau tahu apa yang akan kulakukan padamu..?” tanya Death Cross dingin. “Aku akan menjadikanmu budak pemuas nafsu seksualku. Tidak sekedar untuk kutiduri, tapi juga harus melakukan semua jenis pekerjaan seksual yang kuinginkan. Menjadi penari telanjang, foto model telanjang, kalau perlupun kau akan kujadikan pemain film porno atau kujadikan pelacur untuk melayani tamu-tamuku.
Wonder Woman terkesiap mendengarnya. Ketakutannya yang terbesar kini menjadi kenyataan. Kehidupan gelap sekarang membentang di depannya. Dan dia merasa tidak ada harapan lagi setelah sadar kalau kekuatannya yang sangat dia andalkan kini sudah tidak ada lagi. Wonder Woman hanya terisak pelan ketika Death Cross meninggalkannya sendirian di kamar, telanjang dan putus asa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar